-->

TEORI PEMUPUKAN PADI

kemiri lor kemiri purworejo
TEORI  I
Jika kita mengacu pada teori dasar, sesuai rekomendasi yang disampaikan pemerintah, Jika kita menggunakan NPK (misal PONSKA) maka dosis anjuran adalah 100 kg urea dan 300 kg NPK. Sementara untuk ukuran perbandingan pupuk masing-masing jenis per hektare adalah sebagai berikut:

-  Pupuk Nitrogen (Urea)  :  200 kg - 250 kg
-  Pupuk Phospor (SP36) : 100 kg  - 150 kg
-  Pupuk Kalium (KCl)      : 75 kg   - 100 kg

Selanjutnya waktu pemberian pupuk pada tanaman padi juga perlu perhitungan yang pas karena sangat bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Sebagai gambaran adalah sebagai berikut, jika kita mengacu pada rekomendasi diatas, maka lakukan beberapa langkah berikut ini.

1. Lakukan penyebaran pupuk SP36 sesuai dosis ke lahan sawah, satu hari sebelum pen anaman bibit.

2. Setelah umur 7 hari setelah tanam, lakukan penyebaran pupuk Urea kira-kira 30 persen (Kira-kira 70 kg) dan pupuk KCl sebesar 50 persen (kira-kira 40 kg)

3. Setelah umur 20 hari, lakukan penyebaran Urea sebesar 40 persen.

4. Setelah umur 30 hari, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 persen.

TEORI  II
Teknik berikutnya jika kita menggunakan pupuk seperti diatas (Urea, SP36, KCl) ditambah BWD. Kita bisa melakukan cara tanam seperti berikut:

1. Satu hari sebelum tanam, sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen.

2. Setelah umur 7 hari, sebarkan pupuk Urea 30 persen dan KCl 50 persen.

3. Setelah proses ini, lakukan pengecekan (tes) terhadap warna daun dengan BWN setiap seminggu sekali. Yang perlu kita perhatikan misalnya cek apakah kita butuh penambahan urea atau tidak, jika memang dirasa perlu lakukan penambahan Urea kira-kira 10 persen saja. Lakukan pengecekan secara berkala sampai tanaman padi berumur 40 hari.

4. Setelah mencapai umur 30 hari berikan lagi KCL 50 persen.


TEORI  III
Teknik berikutnya, jika menggunakan Urea dan NPK (Ponska) dengan perbandingan ukuran 100 Kg Urea dan 300 Kg Ponska, per hektare.

-  7 hari setelah tanam,  tebarkan Urea 30 persen dan Ponska 50 persen.

-  Umur 20 hari setelah tanam, berikan lagi Urea 40 persen.

-  Umur 30 hari setelah tanam, tambahkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen.

-  Apabila kita menggunakan BWD, maka setelah umur 7 hari, kita tidak perlu memberikan Urea, tetapi cukup memberikan Ponska 50 persen. Selanjutnya setelah satu minggu lakukan pengetesan dengan BWD dan jangan lupa jika hasil belum maksimal maka tambahkan urea kira-kira 10 persen lagi. Pengetesan dilakukan setiap seminggu sekali dengan BWD

 -  Umur 30 hari setelah tanam, sebarkan lagi Ponska 50 persen sisanya.


TEORI  IV
Selanjutnya untuk penggunakan Urea dan NPK Pelangi dengan komposisi 100 Kg Urea dan 300 Kg NPK / ha. 

1. Sehari setelah tanam, berikan NPK pelangi 100 persen.

2. Umur 7 hari berikutnya, berikan Urea 30 persen.

3. Umur 20 hari setelah tanam, berikan Urea 40 persen.

4. Umur 30 hari setelah tanam, berikan Urea 30 persen sisanya.

5. Bagi kita yang menggunakan BWD, aturannya adalah sehari setelah tanam berikan NPK Pelangi 100 persen.

6. Umur 7 hari setelah tanam, silakan test dengan BWD, lalu lakukan seperti cara (diatas)  jika hasil test BWD belum sesuai harapan.

Menurut literatur yang kami baca, untuk PONSKA rekomendasi pemupukan tanaman padi adalah sbb: 

-  Penggunaan waktu dasar (awal tanam) 150 kg PONSKA + 100 kg ZA.
-  15 hari setelah tanam, 150 kg PONSKA + 50 ZA
-  35 hari setelah tanam, 100 kg UREA

Disqus Comments