-->

Bagaimana kondisi pepohonan di sekitar kita?

kemiri lor
Pepohonan tak luput dari serangan benda asing yang menancap pada dirinya. Benda-benda yang sering menancap di pohon berupa paku, sekrup, kawat ataupun tali dipasang untuk tujuan-tujuan tertentu oleh manusia. Benda-benda tersebut sampai-sampai menyatu dan masuk ke dalam badan pohon.Sudah menjadi hal yang biasa yang kita lihat spanduk-spanduk terutama pada musim-musim pemilu. Sangat indah pemandangan di sekitar jalan, banyak foto-foto. Reklame bertebaran termasuk baliho politik. Tanpa ampun baliho program kepala daerah, calon kepala daerah maupun partai menancap bertebaran di pepohonan di pinggir jalan. Iklam produk dagang tak kalah semarknya menancap tajam di pepohonan.Namun sangat disayang tempat pemasangannya merupakan pepohonan di pinggir jalan yang memiliki manfaat sangat besar bagi manusia. Ada tujuan kenapa pohon itu ada dan di tanam. Tidak untuk di jadikan tempat ajang pasang foto dan iklan. Sungguh ironis sekali.


Tahukan kalian sobat hijau, pohon di pinggir jalan itu sebagai peredam kebisingan, penyerap karbon dioksida ( CO2 ), resapan air dan juga penghasil O2. Bisa di bayangkan kalau mereka tumbang satu per satu karena hal-hal sepele. Hal yang tidak diperhatikan akibat pemasangan spanduk, iklan ,poster dan lain-lain. Apalagi jika dipasang dengan paku, logam kecil yang tajam yang menancap sebagai pembunuh secara perlahan.
Meski sudah ada kebijakan untuk tidak memasang spanduk di pohon tapi dalam implementasinya belum terwujud. Pemerintah hanya akan melepas spanduk dari pohon dengan alasan menggangu keindahan tanpa mencabut paku, melepas tali dari pohon. Kesadaran utuk hal sekecil itu pun belum ada. Padahal paku yang menancap di pohon akan meruesak jaringan epitel pohon. Bahkan merusaka cambium pohon jika menancap terlalu dalam pada batang pohon.

Dari paku itu pun akan mempengaruhi proses pengankutan air dan zat-zat yang dibutuhkan pohon untuk berkembang. Selain menggu proses fisiologionya juga akan mengurangi kekuatan pohon dan tekstur pohon tersebut. Kekuatan kayu pun akan berkurang karena pohon mudah terinfeksi penyakit seperti jamur dan bakteri karena banyaknya pintu berupa celah-celah di sekitar paku yang mempermudah hama dan penyakit masuk ke beating melalui kulit pohon. Padahal kulit kayu adalah tameng terluar dari pohon.

Banyak hal yang harus di ubah dalam pemikiran masyarakat akan kesadaran pencabutan paku yang menjadi racun di pohon terutama pohon yang dipinggir jalan yang sangat berisiko. Apalagi kalau musim penghujan akan menjadi sangat rawan dan berbahaya kalau ada pohon tumbang karena terkena angin. Dan itu semua karena adanya racun si logam kecil nan tajam pada dirinya yang mengurangi kekuatannya.

Ada beberapa cara untuk menghindari penancapan paku dan benda lain di pohon. Saya tidak menyarankan untuk mengikat dengan rapia maupun menempel karena hal itu sama saja dengan paku. Lebih baik ketika akan memasang spanduk atau iklan menggunakan papan-pan reklame dengan besi atau memasang pada tiang-tiang besi yang di sediakan khusus untuk spanduk dan iklan. Atau mengganti dengan batang bamboo yang sudah bias digunakan dan pemotongan pohon bamboo yang selekteif. Selain itu kita dapat membuat aksi pencabutan paku untuk contoh masyarakat dan memberiu tanda-tanda untuk melarang penancapan paku di pohon.
Sungguh ironis pepohonan di sekitar kita.

Lestarikan pohon demi lingkungan yang lebih aman dan nyaman!


Salam lestari!

Disqus Comments