-->

Perlunya Sanitasi Lingkungan

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.

Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian), bahan buangan industri dan bahan buangan pertanian. Cara pencegahan bersih dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun).

Alasan yang mendukung perlunya sanitasi lingkungan:

Pertama, masih ada 40,2% penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses sanitasi layak. Artinya, banyak penduduk yang belum terpenuhi kebutuhan dasarnya. Ada banyak alasan mengapa hal ini terjadi, tetapi Pemerintah sebagai duty bearer tetap punya tanggung jawab untuk mengakselerasi pemenuhan kebutuhan dasar warga.

Kedua, Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar 56,7 trilyun per tahun akibat kondisi sanitasi yang buruk (Studi WSP 2006). Kerugian ekonomi ini terjadi karena tingginya angka kesakitan yang berpengaruh pada produktivitas kerja masyarakat, selain itu semakin lama pengabaian terhadap aspek sanitasi maka akan semakin besar biaya investasi yang dibutuhkan untuk perbaikannya.

Ketiga, setiap 1 USD yang diinvestasikan untuk perbaikan sanitasi memberikan imbal balik hasil paling sedikit sebesar 8 USD. Besaran ini diperoleh dari kajian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2005. Sanitasi buruk mengakibatkan kerugian per tahun yang cukup besar bagi Indonesia, sebaliknya bila sanitasi diurus dengan baik maka setiap investasi akan memberikan hasil balik yang besar.

Keempat, intervensi modifikasi lingkungan dapat menurunkan angka penyakit diare sampai 94% (Studi WHO, 2007). Diare masih menjadi salah satu penyakit pembunuh terbesar, khususnya bagi balita dan anak-anak. Umumnya penyakit diare berhubungan erat dengan kondisi sanitasi yang buruk di keluarga maupun lingkungan. Intervensi yang tepat bisa mencegah hal tersebut.

Wilayah yang memerlukan sanitasi di Desa Kemiri Lor adalah sebagai berikut:
  1. Sekitar rumah Bapak Sapari Rt 002/Rw 002
  2. Sekitar rumah Bapak Mujiono Rt 001/ Rw 002
  3. Sanitasi dari SD ke timur Rt 001/ Rw 002
  4. Sanitasi jalan desa sebelah utara
  5. Sanitasi dari rumah Bu Iskandar ke barat Rt 002/ Rw 001
  6. Di barat poros jalan desa Rt 002/ Rw 004
  7. Di Rt 001/ Rw 003 merupakan daerah hilir, ketika musim penghujan air  sering meluap ke jalan raya sehingga perlu adanya sanitasi lingkungan.

Disqus Comments